Berikut adalah 5 Film Tentang Sejarah Indonesia Paling Kontroversial :
1. Pagar Kawat Berduri (1961)
Dalam sebuah kamp
Belanda di masa revolusi fisik terdapat sejumlah pejuang yang ditawan.
Hampir semua berusaha lari, tapi tidak mudah. Sementara yang lain
mencoba mencari jalan untuk meloloskan diri, Parman ( Sukarno M. Noor )
justru bersahabat dengan Koenen ( B. Ijzerdraat ), salah seorang perwira
Belanda dengan maksud mencari informasi.
Film arahan sutradara
Wahyu Sihombing ini dilarang beredar di bioskop oleh Partai Komunis
Indonesia karena dikhawatirkan masyarakat Indonesia akan bersimpati pada
Belanda. Presiden Soekarno sempat membantu, namun Pagar Kawat Berduri
tetap tak bisa beredar di bioskop.
2. Romusha (1972)
Film ini melukiskan
kekejaman tentara Jepang semasa pendudukannya sekitar tahun 1943-1944.
Rota ( Rofiie Prabancana ) ditangkap tentara Jepang dengan tuduhan
menghasut rakyat. Ia masuk kamp konsentrasi Romusha alias pekerja paksa
dan mengalami siksaan kejam.
Film arahan sutradara
Herman Nagara ini memang lulus sensor, namun tak jadi beredar di bioskop
karena dikhawatirkan bisa merusak hubungan Indonesia dan Jepang.
Kabarnya produser Julies Rofi'ie mendapatkan kompensasi dari Jepang
sebagai kompensasi biaya produksi. Tetapi, jalan keluar yang ditempuh
tak terbuka untuk publik.
3. Max Havelaar (1976)
Film yang memiliki judul
lengkap Max Havelaar of de koffieveilingen der Nederlandsche
handelsmaatschappij ini diadaptasi dari buku berjudul sama karya
Multatuli, dan disutradarai oleh Fons Rademakers. Film yang juga
dibintangi Rima Melati ini sempat dilarang beredar oleh pemerintah Orde
Baru, setelah beberapa saat diputar di gedung bioskop. Film ini tertahan di Badan Sensor Film (BSF) selama sepuluh tahun sebelum beredar.
4. Merdeka 17805 (2001)
Film arahan sutradara
Yukio Fuji ini adalah film hasil kolaborasi rumah produksi film dari
Jepang dan Indonesia. Cerita dalam film ini dibuat berdasar kisah nyata
tentang perjuangan sejumlah personil dari Tentara Kekaisaran Jepang yang
turut berperan andil dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Film ini menuai
kontroversi besar saat dirilis di Indonesia tahun 2001, terutama karena
adanya adegan dimana seorang perempuan Jawa tua mencium kaki tentara
Jepang sambil menceritakan salah satu bait dari Ramalan Jayabaya tentang
kedatangan tentara Jepang di Jawa. Walaupun diproduksi dengan dana
besar dan kerjasama Jepang dan Indonesia, film yang juga dibintangi Lola
Amaria ini tidak beredar luas di Indonesia karena alasan politik.
5. Balibo (2009)
Balibo adalah film
Australia yang berkisah mengenai peristiwa Balibo Five. Film arahan
sutradara Robert Connolly ini dibuat berdasarkan buku Cover karya Jill
Jolliffe. Film
yang pengambilan gambarnya dilakukan di Dili itu dilarang beredar oleh
Lembaga Sensor Film. Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa,
menyatakan pelarangan ini bertujuan untuk menghindari pandangan negatif
dunia terhadap Indonesia. TNI juga menyatakan kembali pandangan resminya
terhadap Balibo Five, bahwa jurnalis tersebut tertembak dalam baku
tembak, bukan oleh tentara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar