Landak. Binatang yang kulitnya ditumbuhi bulu berupa duri tajam ini banyak ditemukan di hutan belantara.
Duri tajam tersebut berfungsi sebagai pelindung diri saat terancam
bahaya oleh binatang lain, juga alat memerangkap semut-semut yang ada di
sekitar untuk dimakan.
Melihat landak, tentunya Anda enggan memegang binatang tersebut.
Jangankan memegang, mendekati saja takut karena khawatir tertusuk duri
tajam. Sebab jika binatang itu merasa terganggu, semua duri-duri berdiri
tegak.
Dibalik duri tajam landak, ternyata menurut kepercayaan sebagian orang memiliki khasiat, khususnya untuk pengobatan.
Sejak zaman dulu, nenek moyang kita sudah membuktikan khasiat bulu landak itu untuk pengobatan.
Bagi masyarakat tradisional di Kalimantan, bulu landak banyak
dipercaya untuk menolak bala, penghalau gangguan gaib atau melemahkan
ilmu hitam yang berasal dari luar.
Caranya, duri landak tersebut ditempelkan ke bagian tubuh orang yang
kesurupan, di antaranya telapak tangan atau kaki, maka makhluk halus
segera keluar dari tubuh orang yang dirasuki.
“Duri landak juga dipercaya bisa mengobati masuk angin atau menyamak.
Caranya duri landak dibakar hingga menjadi abu. Kemudian dioleskan pada
perut atau bagian yang sakit,” terang H Nurdin, pemilik Toko Udin
Borneo di Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kabupaten
Banjar.
Duri landak ini cukup banyak dijual di Toko Udin Borneo. Duri-duri
tersebut dijual per ikat seharga lima ribu rupiah sampai Rp 20 ribu,
tergantung ukuran yaitu panjang dan pendek atau besar dan kecil. Duri
seukuran tusuk gigi ini panjangnya bervariasi, antara lima sentimeter
sampai sepuluh sentimeter.
Dijelaskan H Nurdin, duri landak ini berasal dari landak mati yang
ditemukan di hutan. Jadi bukan landak hidup yang sengaja dibunuh untuk
diambil durinya.
Sebab itu pasokan duri landak ini juga tidak menentu, tergantung
hasil yang dikumpulkan para pemasok yang umumnya dari wilayah perdesaan,
antara lain pegunungan Meratus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar