Kalo kita melihat ada orang yang menganggur. Itu bukan karena dia tidak ada pekerjaan, BUKAN!
Apakah Sebabnya? Apakah karena sempitnya lapangan kerja? Apakah
Karena Kegagalan Program Pemerintah? Atau Malah Karena sikap
menyalahkan kedua sebab yang telah disebutkan itu sehingga orang itu
menganggur dan malas mencari kerja?
Jika kalian semua menjawab IYA seluruh pertanyaan diatas, berarti
KALIAN ADALAH PEMALAS !. Maap maap aja nih ya kalau to the point.
Mengapa di indonesia banyak pengangguran? Ini sebuah pertanyaan yang versi jawabannya banyak banget.
Para pemegang jabatan kunci di pemerintahan menyebutkan bahawa
pertumbuhan ekonomi belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup
untuk menyerap seluruh calon tenaga kerja, yang setiap tahun jumlahnya
cenderung meningkat.
Kalangan LSM punya alasan lain, tak kunjung selesainya masalah
pengangguran, merupakan kegagalan program-program pemerintah lewat
berbagai Departemen Tenaga Kerja, Departemen Sosial dan Kementrian
Koperasi dan UKM.
Tapi saya punya pandangan berbeda. Banyaknya pengangguran, disebabkan
oleh malasnya calon pekerja masuk lapangan kerja yang ada, karena
mereka cenderung memilih-milih pekerjaan yang cocok bagi mereka. Entah
itu cocok dengan bidang pendidikan atau cocok dengan minat mereka. Dan
bahkan memilih sesuai dengan gaji, padahal mereka tidak punya
pendidikan dan latar belakang yang mendukung.
Coba deh lihat iklan lowongan pekerjaan di koran. Tidak sedikit
kan??? Banyak banget lowongan yang ada. Tapi yang berminat atau atas
pekerjaan yang ditawarkan sedikit, karena mayoritas pekerjaan itu
adalah menjadi tenaga pemasar atau marketing.
Mungkin pilihan menjadi marketing atau tenaga pemasar adalah pilihan
terakhir. Kenapa? Alasannya banyak, dari jawaban alasan karena tidak
berbakat, kurang pengalaman, malu, dan sebagainya. Dan saya pikir, semua
itu sebetulnya cuman punya jawaban satu aja yaitu GENGSI. Yes or No ?
Anda jawab sendiri
So, kalo mau terus jadi pengangguran, makan saja gengsimu…
Wajar, jika kita bebas memilih apa saja, tapi kita tidak bisa memilih resiko pilihan yang kita ambil.
Mau jadi manager? jadilah bawahan manager dulu. Mau jadi pengusaha besar? usaha kecil-kecilan dulu.
Jangan pengennya langsung besar tapi kerja yang kecil-kecil saja
gengsi, sehingga malah menyebabkan pengangguran. Seperti jika kita
ingin menangkap ikan paus, tangkaplah di samudera, bukan di selokan.
Setuju Tidak ?
Jangankan kerja, nganggur juga ada resikonya. Kerja capek, nganggur juga capek.
Kerja bikin ngantuk, nganggur juga bikin ngantuk. Cuman bedanya,
Kerja dapat ilmu, dapat duit. Lah kalo nganggur ??? Sudah tidak dapat
ilmu, otak semakin lama di diamkan semakin tumpul. Plus ga dapet duit.
Mau hidup pake apa ? nodong? maling? ngerugiin diri sendiri dan orang
lain.
Contoh lain yang simplenya, coba misalkan orang yang bekerja
ketiduran, dia ngomongnya “aduh, kerjanya kesiangan”. Itu masih
mending. Daripada yang nganggur “aduh, nganggurnya kesiangan”, atau
“aduh bangungnya kesiangan”. Udah nganggur, Kesiangan lagi. Mana bisa
sukses kalo gitu.
Jika kita tidak suka dengan pekerjaan yang berada di iklan, fokuslah pekerjaan pada yang kita sukai atau hobi kita.
Karena tidak penting seberapa banyak penghasilan dari pekerjaan kita,
yang penting, seberapa besar CINTA kita terhadap pekerjaan tersebut.
Yang terpaling penting, berusaha dan berdo’a kepada Tuhan.
Jangan takut gagal, karena gagal itu biasa, tapi bangkit dari gagal
itu baru luar biasa. Tidak penting seberapa banyak kita gagal, yang
penting seberapa banyak kita bangkit setelah kita gagal.
Orang yang menganggur adalah orang yang takut usaha dan takut gagal, padahal itu adalah kunci menuju kesuksesan.
Jangan nganggur, Jangan gengsi, sekarang juga MULAI BEKERJA !!! Kalau sudah kerja, jangan Facebookan mulu .. dan jadilah generasi terbaik di indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar